Menjauhi Ancaman Kebutaan dengan Rajin Makan Ikan 2 Kali Seminggu
Semakin tua seseorang maka penglihatannya pun makin kabur. Bahkan pada usia 40 tahun ke atas banyak ancaman gangguan penglihatan seperti katarak atau glaukoma. Salah satu cara menjauhi ancaman kebutaan adalah rutin makan ikan 2 kali seminggu.
Ikan dikenal sebagai makanan yang sehat karena kandungan nutrisi yang dikandungnya, serta bebas dari lemak jahat.
Studi terbaru menunjukkan bahwa rutin makan ikan satu atau dua kali seminggu sudah dapat mengurangi risiko kebutaan karena penurunan penglihatan yang terkait dengan usia.
Asam lemak omega-3 yang paling sering ditemukan pada minyak ikan seperti salmon dan tuna dapat membantu mencegah timbulnya Age-related Macular Degeneration (AMD atau degenerasi makula terkait usia), yaitu suatu kondisi yang menyebabkan hilangnya penglihatan secara bertahap seiring dengan usia.
Peneliti menemukan bahwa hanya dengan satu atau dua porsi ikan seminggu dapat mengurangi risiko penurunan penglihatan hingga 42 persen pada wanita yang lebih tua.
Temuan ini mendukung studi sebelumnya yang menunjukkan hasil yang sama pada pria.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengkonsumsi asam lemak omega-3 paling banyak (yang ditemukan dalam ikan) memiliki risiko AMD lebih rendah hampir dua perlima atau sekitar 38 persen daripada wanita yang makan lebih sedikit.
Omega 3, yang umum terdapat pada makanan adalah Eicosapentaenoic acid (EPA) dan Docosahexaenoic acid (DHA), atau juga dapat dikonsumsi dalam bentuk suplemen.
"Secara ringkas, data-data prospektif dari populasi wanita yang tidak didiagnosis AMD sebelumnya menunjukkan bahwa konsumsi DHA, EPA dan ikan secara teratur secara signifikan dapat mengurangi risiko insiden AMD," kata penulis studi yang telah dipublikasikan dalam jurnal Archives of Ophthalmology ini.
"Ikan 'daging gelap' yang paling membantu. Risiko kebutaan lebih rendah tampak terutama disebabkan oleh konsumsi ikan tuna dan ikan daging gelap (dark meat) seperti salmon dan ikan sarden," jelas penulis utama, Dr William Christen dari Harvard Medical School, seperti dilansir Telegraph, Selasa (15/3/2011).
AMD disebabkan oleh kerusakan dan kematian sel-sel di makula, yaitu satu bagian dari retina yang digunakan untuk melihat lurus ke depan.
Penyakit
yang terutama terjadi pada orang 40 tahun atau lebih ini merampas penglihatan penderita dengan menciptakan bercak hitam di pusat penglihatan yang secara perlahan akan membesar.