Setiap pekerjaan atau profesi memiliki risiko dan konsekuensi masing-masing. Namun penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan dengan tingkat stres tinggi dan juga pekerjaan membosankan paling rawan membuat orang mati muda.
Stres diketahui dapat menjadi faktor risiko untuk berbagai penyakit berbahaya, seperti jantung, hipertensi dan stroke. Beberapa pekerjaan dengan tingkat stres yang tinggi juga dapat merugikan kesehatan.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Institute of Psychiatry di King's College London, menemukan bahwa pekerjaan dengan tingkat stres tinggi dua kali lebih mungkin membuat pekerjanya mengalami depresi serius atau kecemasan yang telah menunjukkan membawa efek yang merugikan terhadap kesehatan.
Pekerjaan yang memiliki tingkat stres paling tinggi, seperti dilansir Independent, Senin (14/2/2011), adalah
Kepala koki di sebuah restoran besar
Pekerja konstruksi di bawah tekanan untuk menyelesaikan pembangunan tepat waktu
Laporan peneliti menunjukkan bahwa orang dengan pekerjaan ini enam kali lebih mungkin mengalami stres. Pekerjaan tersebut tinggi stres karena selain bekerja dengan batas waktu tertentu, koki juga rentan mengalami kegagalan, yang hasilnya langsung terlihat.
Sedangkan pekerja konstruksi harus menghadapi kerja fisik yang keras setiap hari dengan kondisi lingkungan yang panas dan dingin yang ekstrem dan sering tanpa dukungan atau dorongan.
Selain dua pekerjaan tersebut, ada pula beberapa pekerjaan lain yang memiliki tingkat stres tinggi, antara lain:
Pemadam kebakaran
Dokter
Perawat
Pialang saham (orang yang melakukan transaksi di instrumen finansial di pasar saham)
Akuntan
Tak hanya pekerjaan dengan tingkat stres tinggi, penelitian lain yang dilakukan peneliti dari University College London, menemukan bahwa pekerjaan yang membosankan berisiko membuat orang mati muda.
Selama 25 tahun penelitian yang dilakukan pada 7.000 partisipan dengan pekerjaan yang membosankan (yang rata-rata adalah pegawai negeri sipil di Inggris), 40 persen dari mereka lebih mungkin meninggal di akhir penelitian.
Menurut peneliti, orang yang melakukan pekerjaan yang membosankan lebih sering melakukan pekerjaan lain yang buruk untuk kesehatan, seperti merokok dan minum alkohol, ketimbang orang yang menikmati pekerjaannya.
Untuk mengatasi kebosanan di tempat kerja, psikolog mengatakan bahwa orang tersebut harus mulai berpikir tentang kebutuhan orang lain, terutama orang-orang terkasih dan keluarganya, sehingga menghindarkan dari kebiasaan lain yang buruk untuk kesehatan.
Menurut National Institute for Occupational Safety and Health, stres kerja berasal dari berbagai faktor, antara lain:
Jam kerja yang panjang dengan sedikit atau tanpa istirahat
Tidak dapat berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan
Tuntutan hasil yang berhubungan dengan nyawa orang lain
Berbahaya secara fisik.