Rabu, 06 Juni 2012

Jenis batu alam

Gunung Batu Alam Indonesia

Gunung Batu Alam Indonesia
(klik gambar untuk memperbesar)
Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil alam termasuk Batu Alam di dalamnya. Berbagai jenis batu Alam sejak dulu sudah dimanfaatkan hal ini terbukti dengan banyaknya patung, candi dan peninggalan lainnya yang terbuat dari batu alam. Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Kalasan adalah bukti nyata bahwa batu alam sudah eksis sejak jaman dulu kala.
Penggunaan berbagai jenis batu alam jaman modern di mulai sekitar awal tahun 1960 dimana batu alam sudah mulai banyak digunakan untuk bangunan namun dengan bentuk potongan sederhana dengan menggunakan pahat. Baru sekitar tahun 1970 para pengrajin batu alam mulai menggunakan gergaji sederhana untuk memotong batu alam.

Pada awal tahun 1980 di mulai babak baru batu alam Indonesia dimana penggunaan mesin potong sudah mulai digunakan, hal ini dimulai dengan dipugarnya candi borobudur. Sejak saat itu industri batu alam mulai berkembang pesat sampai sekarang.
Jenis batu alam di Indonesia memiliki berbagai macam jenis yang menurut proses pembentukan nya sebagai berikut:

Jenis Batu Alam






batu koral sikat putih
Koral Putih

A. Batuan Beku (Igneous Rock)
Jenis batu alam Batuan beku terbentuk dari pembekuan lava yang keluar ke permukaan bumi (Ekstrusif) saat letusan gunung berapi dan pembekuan magma yang menerobos lapisan tanah di bawah permukaan bumi atau yang di kenal dengan Intrusif. Ciri utama batuan ini adalah sifat fisik nya yang keras dan padat.
Jenis batu alam yang termasuk pada kategori ini adalah: Batu Andesit, Batu Curi, Batu Templek Salagedang, Batu Templek Purwakarta dan Batu Candi (Lavastone).
B. Batuan Sedimen (Sedimentary Rocks)
Jenis batu alam batuan sedimen atau lebih dikenal dengan batuan endapan adalah batuan yang terbentuk dari proses pengendapan atau sedimentasi lapisan-lapisan tanah dan zat-zat kimia yang dihanyutkan oleh air. Batuan sedimen terdiri dari batuan limestone, sandstone, tufa dan konglomerat.
  • Batuan Limestone
    Batuan limestone terbentuk akibat endapan yang terbentang di dasar laut, sungai dan danau. Batuan ini merupakan cikal bakal terbentuknya batu marmer. Selain banyak digunakan untuk dinding, batu ini sangat favorit untuk digunakan sebagai bahan dasar patung karena struktur nya yang sangat mudah di pahat.Jenis batu alam yang termasuk pada kategori ini adalah: Batu Paras Putih Jogja, Batu Paras Krem Jogja (Paras Gold), Batu Java Gold, Batu Brexy
  • Batuan Sandstone
    Batuan sandstone terbentuk dari endapan pasir yang terbawa air dan angin. Batu ini struktur nya agak mirip dengan limestone hanya saja lebih keras. Di Indonesia terdapat berbagai jenis batuan sandstone.Jenis batu alam yang termasuk pada kategori ini adalah: Batu Palimanan
  • Batuan Tufa
    Batuan Tufa terbentuk dari resapan kalsium melalui penguapan air di sekitar mata sungai atau di dalam gua.Batuan tufa banyak digunakan untuk dinding luar atau pagar dengan pola random atau acak.Jenis batu alam yang termasuk pada kategori ini adalah: Batu Paras Kebumen
  • Batuan Konglomerat
    Batuan konglomerat terbentuk dari proses sedimentasi lumpur dan batu-batu kecil lainnya. Batuan ini memiliki warna beragam (multi warna). Jenis batu alam yang termasuk pada kategori ini adalah: Batu Bali Green
C. Batuan Metamorf
Batuan metamorf terbentuk karena perubahan tekanan dan suhu yang tinggi atau panas bumi. Batuan ini terdiri dari batu marmer dan batu templek (slate)
  • Batu Marmer
    Batu marmer terbentuk dari batuan limestone yang mengkristal selama jutaan tahun. Batu ini berwarna indah dengan corak yang beraneka ragam sehingga banyak digunakan dalam dunia arsitektur. Dalam penggunaan nya batu marmer sangat cocok untuk penggunaan indoor ketimbang exterior karena karakter batu marmer yang menonjolkan kilauannya akan lebih maksimal jika di tempatkan di dalam ruangan ketimbang di luar ruangan.Jenis batu alam yang termasuk pada kategori ini adalah: Batu Marmer Tulung Agung dan Marmer Bandung
  • Batu Templek
    Batuan templek terbentuk dari lempung danbatuan shale. Dinamakan batu templek atau batu lempeng atau batu tempel karena batu ini dapat di belah menjadin lempengan yang tipis. Batu templek sangat cocok untuk dinding, carport dan jalan. Batu templek di tambang secara manual di daerah perbukitan dan pinggir sungai. Umumnya batuan yang ditambang berbentuk lempengan yang berlapis lapis. Setelah di tambang, bongkahan batu di bakar atau diasap agar mudah dibelah dan di pahat menjadi lembaran yang lebih tipis. Jenis batu alam yang termasuk pada kategori ini adalah: Batu Templek Salagedang, Batu Templek Hitam Garut dan Batu Templek Purwakarta
  • Batu Koral Sungai (River Stone)
    Proses terbentuk nya batu ini mirip dengan batu templek hanya saja ukuran nya lebih kecil. Batu ini dapat ditemui di aliran sungai sehingga banyak disebut batu kali.Jenis batu alam yang termasuk pada kategori ini adalah: Batu Kali (Bronjol)
  • Batu Koral Sikat (Koral Laut)
    Batu koral sikat banyak terdapat di laut atau pantai di daerah flores. Perbedaan Batu koral sungai (batu kali) dengan batu koral sikat  adalah variasi warna nya dimana batu laut lebih variatif warnanya sedangkan batu kali warna hanya sejenis.