Saat seseorang membawa buah yang sudah dipotong-potong sebagai bekal ke kantor atau sekolah, maka warna dari buah itu sendiri bisa berubah menjadi kecoklatan. Hal ini menunjukkan adanya reaksi, misalnya vitamin C dalam buah tersebut bereaksi dengan oksigen di luar sehingga menjadi teroksidasi dan menyebabkan kandungannya berkurang.
"Kalau mau membawa bekal, bawalah buah yang tidak perlu dipotong dan bisa dimakan kulitnya seperti apel, anggur atau strawberry," ujar dr Inge Permadhi, MS, SpGK dalam acara Nutritalk: Inspirasi Sehat Wanita Indonesia di Hongkong Cafe, Jakarta, Selasa (7/6/2011).
Selain itu dr Inge juga menuturkan bahwa buah yang dimakan bersama dengan kulitnya memiliki keuntungan lebih karena bisa menambah jumlah serat yang dikonsumsi oleh tubuh.
Ia mencontohkan jika seseorang mengonsumsi apel yang dikupas kulitnya maka jumlah seratnya sebesar 2 gr, tapi kalau kulitnya dimakan maka jumlah seratnya menjadi 4 gr. Sedangkan dalam satu mangkuk kecil sayur mengandung serat sebanyak 4 gr.
"Kebutuhan serat dalam sehari itu sebesar 25-30 gram. Jadi kalau seseorang makan apel dengan kulit ia harus makan 8 apel, tapi kalau kulitnya dikupas maka ia harus makan 15 buah apel," ungkapnya.
dr Inge menuturkan jika seseorang memblender buah memang masih ada serat yang terkandung dan lebih gampang. Tapi jika buah tersebut dimakan utuh maka kandungan vitaminnya lebih banyak dan tidak teroksidasi.
"Kalau saya biar tidak bosen maka buah itu saya cocol dengan saus rujak sedikit, dan menguyah buah juga bisa membantu supaya gigi tidak keropos," ujar dokter spesialis nutrisi dari Departemen Ilmu Gizi FKUI.