Meja
kerja hampir sama akrabnya dengan tempat tidur Di tempat ini Anda biasa
menghabiskan waktu panjang melakukan berbagai aktivitas — membaca
email, mendengarkan musik, sampai makan siang. Pantau kembali kebiasaan
bekerja Anda, jangan sampai membahayakan kesehatan.
Mendengarkan musik terlalu kerasUntuk menghormati rekan kerja yang lain, Anda menggunakan earphone untuk mendengarkan musik. Hati-hati, perhatikan volume earphone yang Anda gunakan. Seringkali saking kencangnya teman di meja sebelah masih bisa mendengar sayup-sayup suara musik.
Sebelum menggunakan earphone, pastikan posisi volume dalam keadaan 0 atau off. Ketika memasang earphone, naikkan volume pelan-pelan sampai level yang nyaman untuk kuping. Sebuah penelitian yang diadakan di Amerika menyebutkan menggunakan earphone lebih dari 90 menit secara konstan selama waktu yang lama, meningkatkan risiko terjadinya gangguan pendengaran.
Untuk kesehatan telinga, batasi volume sampai 50-70 persen batas maksimal volume. Ketika Anda merasa kuping tidak nyaman atau sakit kepala, sebaiknya hentikan penggunaan earphone segera. Sering kali karena terlalu serius bekerja, Anda sampai melupakan hal ini.
Meja yang berantakan Tumpukan pekerjaan, kertas yang sudah tidak terpakai, sampai bekas makanan sering jadi penghuni abadi meja kerja. Pekerjaan yang terus datang dan kegiatan lain yang menyita waktu membuat Anda sering lupa merapikan meja kerja.
Ada tiga masalah yang bisa muncul dari meja kerja yang berantakan. Pertama, stres karena melihat isi meja yang tidak beraturan serta menumpuk. Kedua, munculnya bibit-bibit sarang kuman. Ketiga, penyakit otot. Penelitian yang diadakan Universitas Arizona, Amerika menemukan meja kerja rata-rata 400 kali lebih kotor dari dudukan toilet. Tempat-tempat yang paling kotor antara lain permukaan meja, keyboard komputer/laptop dan gagang telepon.
Untuk mencegahnya, bersihkan meja Anda setidaknya seminggu sekali. Pada akhir pekan atau awal pekan gunakan waktu untuk membuang hal-hal yang tidak perlu. Seka seluruh permukaan meja dan peralatan lainnya dengan tisu pembersih anti kuman. Meja yang bersih dan lapang akan membuat suasana kerja semakin menyenangkan. Tumpukan yang tidak beraturan serta posisi benda yang tidak teratur akan membuat seseorang berusaha lebih keras untuk meraih sebuah benda yang diinginkan. Tak jarang hal ini menimbulkan cedera otot ringan.
Makan di meja kerja Ada banyak alasan sebaiknya meja kerja tidak berfungsi gandasebagai meja makan. Makan sambil mengetik di laptop Anda hanya akan membuat kuman yang bersarang di laptop pindah ke makanan lalu ke mulut Anda. Selain itu, sisa-sisa makan yang tercecer di meja bisa sumber penyakit baru karena menarik perhatian binatang-binatang kecil atau bahkan tikus di malam hari untuk mampir ke meja Anda. Walau Anda selalu berusaha membersihkan semaksimal mungkin, tetap saja risiko tersebut masih tetap bisa terjadi.
Masalah yang seringkali juga terjadi adalah rusaknya peralatan akibat makanan dan minuman yang terdapat di atas meja. Air minum yang tumpah membasahi keyboard atau saus makanan yang terpercik ke dokumen Anda tentu bukan hal yang asing. Belum tentu Anda bisa menjamin bebas akan risiko ini. Daripada harus mengganti peralatan kantor karena hal tersebut atau terlambat rapat karena harus menyiapkan ulang dokumen yang terkena makanan sebaiknya bawa makanan Anda ke tempat makan yang benar.
Makan sambil kerja membuat otak Anda menjadi tidak fokus terhadap kegiatan makan. Efeknya sama seperti makan di depan televisi. Anda bisa menghabiskan porsi lebih makan saat makan sambil kerja dibanding dengan makan yang fokus. Peneliti dari Universitas Bristol mengungkapkan, makan sambil bekerja dapat menyebabkan seseorang merasa kurang kenyang dan akan banyak mengonsumsi camilan di sore harinya. Bila diteruskan dapat meningkatkan risiko obesitas.
Selain itu tentunya tubuh dan otak Anda perlu waktu untuk penyegaran. Studi menunjukkan 15 menit saja beralih dari meja kerja untuk makan atau beristirahat dapat meningkatkan kerja otak Anda.
Terpaku di meja kerja Berjam-jam duduk di meja kerja tanpa beristirahat dapat memicu timbulnya penyakit. Terus-menerus duduk di meja kerja dapat melambatkan kerja otak karena kurang lancarnya aliran darah. Dalam satu jam sekali setidaknya berdiri dan berjalanlah berkeliling sesaat untuk meregangkan badan dan melancarkan aliran darah.
Selain itu, postur duduk yang salah juga bisa memicu timbulnya nyeri pada punggung, leher, serta sakit kepala.
Jika ada yang ingin didiskusikan dengan teman kerja, coba sesekali datangi meja kerjanya daripada mengirim email. Kegiatan ini baik untuk menyegarkan otak dan membuat badan lebih sehat. Hindari juga menyimpan benda-benda pada bagian yang terkena tekanan saat duduk. Kantong belakang yang berisi dompet sebaiknya dikosongkan sebelum duduk. Tekanan yang terus menerus dari dompet tersebut dapat memicu nyeri pada syaraf di sekitarnya.
Untuk menjaga kesehatan mata dari paparan sinar komputer sebaiknya ikuti rumus 20-20. Setiap 20 menit, palingkan mata Anda dari layar komputer selama 20 detik untuk melihat sesuatu yang jaraknya paling tidak sejauh 5 meter. Kegiatan ringan ini jika dilakukan dapat mengurangi risiko kerusakan pada mata.
Mendengarkan musik terlalu kerasUntuk menghormati rekan kerja yang lain, Anda menggunakan earphone untuk mendengarkan musik. Hati-hati, perhatikan volume earphone yang Anda gunakan. Seringkali saking kencangnya teman di meja sebelah masih bisa mendengar sayup-sayup suara musik.
Sebelum menggunakan earphone, pastikan posisi volume dalam keadaan 0 atau off. Ketika memasang earphone, naikkan volume pelan-pelan sampai level yang nyaman untuk kuping. Sebuah penelitian yang diadakan di Amerika menyebutkan menggunakan earphone lebih dari 90 menit secara konstan selama waktu yang lama, meningkatkan risiko terjadinya gangguan pendengaran.
Untuk kesehatan telinga, batasi volume sampai 50-70 persen batas maksimal volume. Ketika Anda merasa kuping tidak nyaman atau sakit kepala, sebaiknya hentikan penggunaan earphone segera. Sering kali karena terlalu serius bekerja, Anda sampai melupakan hal ini.
Meja yang berantakan Tumpukan pekerjaan, kertas yang sudah tidak terpakai, sampai bekas makanan sering jadi penghuni abadi meja kerja. Pekerjaan yang terus datang dan kegiatan lain yang menyita waktu membuat Anda sering lupa merapikan meja kerja.
Ada tiga masalah yang bisa muncul dari meja kerja yang berantakan. Pertama, stres karena melihat isi meja yang tidak beraturan serta menumpuk. Kedua, munculnya bibit-bibit sarang kuman. Ketiga, penyakit otot. Penelitian yang diadakan Universitas Arizona, Amerika menemukan meja kerja rata-rata 400 kali lebih kotor dari dudukan toilet. Tempat-tempat yang paling kotor antara lain permukaan meja, keyboard komputer/laptop dan gagang telepon.
Untuk mencegahnya, bersihkan meja Anda setidaknya seminggu sekali. Pada akhir pekan atau awal pekan gunakan waktu untuk membuang hal-hal yang tidak perlu. Seka seluruh permukaan meja dan peralatan lainnya dengan tisu pembersih anti kuman. Meja yang bersih dan lapang akan membuat suasana kerja semakin menyenangkan. Tumpukan yang tidak beraturan serta posisi benda yang tidak teratur akan membuat seseorang berusaha lebih keras untuk meraih sebuah benda yang diinginkan. Tak jarang hal ini menimbulkan cedera otot ringan.
Makan di meja kerja Ada banyak alasan sebaiknya meja kerja tidak berfungsi gandasebagai meja makan. Makan sambil mengetik di laptop Anda hanya akan membuat kuman yang bersarang di laptop pindah ke makanan lalu ke mulut Anda. Selain itu, sisa-sisa makan yang tercecer di meja bisa sumber penyakit baru karena menarik perhatian binatang-binatang kecil atau bahkan tikus di malam hari untuk mampir ke meja Anda. Walau Anda selalu berusaha membersihkan semaksimal mungkin, tetap saja risiko tersebut masih tetap bisa terjadi.
Masalah yang seringkali juga terjadi adalah rusaknya peralatan akibat makanan dan minuman yang terdapat di atas meja. Air minum yang tumpah membasahi keyboard atau saus makanan yang terpercik ke dokumen Anda tentu bukan hal yang asing. Belum tentu Anda bisa menjamin bebas akan risiko ini. Daripada harus mengganti peralatan kantor karena hal tersebut atau terlambat rapat karena harus menyiapkan ulang dokumen yang terkena makanan sebaiknya bawa makanan Anda ke tempat makan yang benar.
Makan sambil kerja membuat otak Anda menjadi tidak fokus terhadap kegiatan makan. Efeknya sama seperti makan di depan televisi. Anda bisa menghabiskan porsi lebih makan saat makan sambil kerja dibanding dengan makan yang fokus. Peneliti dari Universitas Bristol mengungkapkan, makan sambil bekerja dapat menyebabkan seseorang merasa kurang kenyang dan akan banyak mengonsumsi camilan di sore harinya. Bila diteruskan dapat meningkatkan risiko obesitas.
Selain itu tentunya tubuh dan otak Anda perlu waktu untuk penyegaran. Studi menunjukkan 15 menit saja beralih dari meja kerja untuk makan atau beristirahat dapat meningkatkan kerja otak Anda.
Terpaku di meja kerja Berjam-jam duduk di meja kerja tanpa beristirahat dapat memicu timbulnya penyakit. Terus-menerus duduk di meja kerja dapat melambatkan kerja otak karena kurang lancarnya aliran darah. Dalam satu jam sekali setidaknya berdiri dan berjalanlah berkeliling sesaat untuk meregangkan badan dan melancarkan aliran darah.
Selain itu, postur duduk yang salah juga bisa memicu timbulnya nyeri pada punggung, leher, serta sakit kepala.
Jika ada yang ingin didiskusikan dengan teman kerja, coba sesekali datangi meja kerjanya daripada mengirim email. Kegiatan ini baik untuk menyegarkan otak dan membuat badan lebih sehat. Hindari juga menyimpan benda-benda pada bagian yang terkena tekanan saat duduk. Kantong belakang yang berisi dompet sebaiknya dikosongkan sebelum duduk. Tekanan yang terus menerus dari dompet tersebut dapat memicu nyeri pada syaraf di sekitarnya.
Untuk menjaga kesehatan mata dari paparan sinar komputer sebaiknya ikuti rumus 20-20. Setiap 20 menit, palingkan mata Anda dari layar komputer selama 20 detik untuk melihat sesuatu yang jaraknya paling tidak sejauh 5 meter. Kegiatan ringan ini jika dilakukan dapat mengurangi risiko kerusakan pada mata.