Hampir
separuh dari kasus kanker yang didiagnosa setiap tahunnya ternyata
dipicu oleh gaya hidup yang kurang sehat, seperti merokok, konsumsi
alkohol, atau pola makan yang tidak sehat.
Banyak orang beranggapan keturunan adalah
faktor utama terjadinya serangan kanker dalam tubuh seseorang. Padahal
anggapan itu tidak benar. Sebagian pemicu utama terjadinya penyakit
kanker adalah pola hidup yang tidak sehat.
Perubahan pola hidup sehat diyakini bisa
menjadi salah satu solusi menekan tingginya angka penderita penyakit
kanker di seluruh dunia tak terkecuali Indonesia.
Pakar Gizi Dr Samuel Oetoro, MS SpKG
menegaskan bahwa pada dasarnya faktor genetik merupakan salah satu
faktor risiko, sedangkan yang sering diklaim sebagai pemicunya adalah
faktor gaya hidup.
Berikut wawancara lengkapnya dengan INILAH.COM, Rabu (8/2).
Sebenarnya apa yang jadi pemicu utama?
Seperti diketahui, kanker sudah menjadi
momok menakutkan bagi masyarakat. Bagaimana tidak? Setiap tahunnya
jumlah penderita dan korban jiwa terus bertambah.
Kanker merupakan bentuk manifestasi gaya
hidup yang sudah dijalankan seseorang. Fakta tersebut menunjukkan
manusia lebih rentan terkena kanker karena gaya hidup yang tidak sehat,
seperti pola makan sembarangan dan kebiasaan merokok.
Jadi, faktor keturunan hanyalah risiko. Pemicu utamanya tetap pada gaya hidup tidak sehat.
Apa yang harus dilakukan untuk mencegah?
Gaya hidup sehat biasanya bisa berawal dari
pola makan. Terdapat empat prinsip yang patut dipegang dalam memilih
makanan sehat agar terhindar dari kanker.
Pertama, makan dengan takaran yang seimbang
menerapkan pola makan sehat dengan memperhatikan jumlah makanan yang
masuk dan jumlah makanan yang dibakar di dalam tubuh.
Kedua, jadwal yang teratur. Sebab, Jadwal
makan yang teratur akan membantu tubuh mencerna makanan sesuai dengan
fungsinya setiap hari.
Ketiga, makan akan dengan jenis menu yang
bervariasi. Jenis makanan yang sehat adalah makanan yang bervariasi.
Asupan jenis makanan yang berbeda dapat memenuhi kebutuhan gizi manusia
setiap waktu, walaupun tidak dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Dengan demikian, jenis makanan yang masuk mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan mineral dengan takaran seimbang.
Keempat, teknik memasak. Memasak yang sehat juga merupakan unsur penting dalam menciptakan pola makan sehat.
Misalnya, makanan yang direbus, dikukus,
atau dibakar lebih baik daripada makanan yang digoreng. Penting juga
untuk mengganti jenis masakan.
Bagaimana penerapannya?
Pada dasarnya, pola hidup yang seharusnya
dijalankan masyarakat tidak cukup hanya pola hidup sehat saja melainkan
pola hidup sehat dan bugar. Karena sehat saja itu hanya berarti tidak
sakit. Tapi belum tentu bugar. Oleh karenanya ubah gaya hidup agar
menjadi lebih sehat dan bugar.
‘Jurus’ agar hidup dapat lebih sehat dan
bugar sangatlah mudah, hanya dengan melakukan 5S saja yakni, makan
sehat, pikiran sehat, istirahat sehat, aktivitas sehat, dan lingkungan
segat.
Agar lebih efektif bagaimana?
Agar proses pencegahannya lebih efektif,
disarankan agar konsumsi buah diimbangi dengan sayur-mayur. Cukup tiga
sampai lima porsi sayur, melengkapi nutrisi Anda agar terhindar dari
ancaman kanker.
Selain mengonsumsi sayur dan buah, ada
baiknya anda konsumsi makanan berkarbohidrat tinggi seperti beras merah,
kentang rebus yang dimakan dengan kulitnya karena memiliki serat
tinggi, serta ayam tanpa kulit.