Rabu, 01 Desember 2010

Rumah Masa Depan: Mungil dan Ramah Lingkungan


Dengan luas bangunan hanya 29 m2, Anda tetap dapat mempunyai segalanya. Penasaran?



Sebagian besar dari Anda mungkin membayangkan akan bertempat tinggal di rumah yang besar dan bertingkat di masa depan? Tak sekadar lega, anak-anak pun bisa bermain dengan leluasa.

Tapi, apakah pernah terbesit di pikiran Anda jika mempunyai rumah mungil itu sangat menyenangkan? Selain ramah lingkungan, rumah mungil bisa menjadi secuil solusi sederhana untuk mengatasi kepadatan penduduk di bumi.

Weekly World News baru saja melakukan tur singkat pada rumah seluas 96 kaki persegi, setara 29 m2. Tidak perlu kaget. Meskipun terdengar sempit, di rumah buatan Tumbleweed Tiny House Co ini Anda dapat menemukan dapur, ruang kerja, kamar tidur, kamar mandi, hingga lemari pakaian. Layaknya rumah biasa namun didesain sedemikian minimalis. Di akhir tur, Anda akan kepincut dan ingin tinggal di rumahnya.

Dinding rumah ini tidak dibangun dari beton atau semen, melainkan sejenis kayu bangkirai yang sangat kuat dan awet. Tidak hanya dinding, tetapi juga nyaris seluruh interior rumah terbuat dari kayu. Inilah yang membuatnya cukup ramah lingkungan mengingat kayu adalah bahan material yang mudah diperbaharui.

Jay Schafer, sang pemilik perusahaan Tumbleweed Tiny House sekaligus klien atas perusahaannya sendiri. Sehari-hari, dia menghabiskan waktu dan mengistirahatkan raganya di rumah tersebut tanpa perlu menghabiskan kocek dalam jumlah banyak.

Seharusnya, ini menjadi tren yang sangat cepat meluas sejak labilnya pasar properti di negara-negara maju. Di Indonesia atau negara-negara berkembang serupa dengan isu kepadatan penduduk, rumah seperti ini bisa menjadi inspirasi baru bagi untuk membangun rumah di tengah kota. Sebesar apa rumahnya, seluas apa kamar tidurnya, ada baiknya Anda melihat video tentang Tumbleweed Tiny House. Berikut video tur singkat tentang rumah yang ditinggali sang pengembang Jay Schafer: Video