Varises telah dikenal sejak lama. Buktinya saja pernah ditemukannya varises pada mumi pada tahun 1580 sebelum masehi.
Varises berkaitan dengan pembuluh darah balik (vena), yang berfungsi mengangkut darah sisa metabolisme dari seluruh jaringan tubuh kembali ke jantung. Pembuluh darah vena memiliki katup untuk mencegah darah kembali ke seluruh tubuh atau berkumpul. Pembuluh darah vena normal dengan katup yang baik akan membuat darah mengalir lancar menuju jantung.
Pada varises, katup yang seharusnya menahan aliran darah tidak berfungsi. Akibatnya darah yang mengalir ke jantung akan kembali lagi ke seluruh tubuh, atau tertahan di pembuluh darah vena. Sisa darah yang tidak kembali ke jantung akan berkumpul dan menyebabkan penurunan elastisitas dinding vena yang lalu melebar dan bercabang.
Umumnya varises terjadi di betis, bisa juga di saluran mulut ke perut (esofagus) yang sering berhubungan dengan kerusakan fungsi hati. Kerusakan sel hati mengganggu kemampuannya menyaring darah. Skibatnya aliran darah ke hati menjadi tidak lancar dan membentuk tonjolan pembuluh darah di esofagus. Hati-hati jika bendungan darah tersebut pecah dan masuk ke jalan pernafasan. Selain itu, varises juga dapat timbul di jalan lahir.
Wanita lebih banyak beresiko terkena varises, karena kontraksi vena lebih lemah dibanding pria, dan kulit wanita lebih lunak. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya varises:
1. Faktor keturunan
2. Umumnya varises terjadi pada orang dewasa akibat perubahan hormon
3. Bertambahnya berat badan
4. Kehamilan.
Dikarenakan meningkatnya hormon progesteron, dan bertambahnya berat badan saat hamil membuat kaki semakin terbebani berat tubuh.
5. Kurang bergerak.
Kurang gerak menyebabkan otot-otot di sekitar pembuluh darah vena tidak dapat memompa darah secara maksimal.
6. Terlalu lama berdiri.
Jika Anda terpaksa berdiri, tetaplah mencoba untuk bergerak. Tidak diam di satu tempat terlalu lama. Contohnya:
jalan di tempat.
7. Merokok.
Kandungan zat berbahaya di dalam rokok membuat pembuluh darah menjadi kaku, sehingga seringkali terjadi penyempitan.
8. Bersepatu hak tinggi.
Sepatu berhak tinggi menyebabkan gerak otot tumit yang berfungsi membantu kerja pembuluh darah menjadi tidak
maksimal.
9. Menderita penyakit kolesterol
10.Menderita penyakit kencing manis
Varises memiliki beberapa tahap. Pada tahap awal, umumnya penderita akan merasa kram dan pegal setelah lama berdiri. Belum tampak tanda-tandanya ketika diperiksa. Pada tahap yang lebih tinggi, mulai terlihat adanya kelainan pembuluh darah dan komplikasinya. Kaki terasa berat, rasa pegal saat beristirahat. Pada tahap yang lebih berat lagi, timbul pembengkakan di daerah kaki dan warna kulit di sekitar varises menjadi gelap.
Jika tidak ditangani, varises dapat menyebabkan ganggguan pada kulit yang diawali rasa gatal, kulit kehitaman seperti timbul eksim hingga timbulnya luka pada permukaan kulit. Komplikasi lainnya yang dapat terjadi adalah pecahnya vena. Walaupun jarang, varises juga dapat mengancam jiwa bila saja ada darah beku yang terbawa aliran darah ke jantung dan paru hingga mengganggu kerja organ tersebut.
Jenis-Jenis Varises dan Penyembuhannya.
Varises ringan dapat disembuhkan oleh obat-obatan, menggunakan kaus kaki (stoking) khusus, dan berolahraga untuk membantu menguatkan otot kaki. Stoking khusus dipergunakan untuk mencegah terjadinya pendarahan dan lebam.
Varises ringan juga dapat diobati dengan teknik suntikan yang disebut skleroterapi. Caranya dengan menyuntikkan zat yang dapat mengecilkan dan merusak vena sehingga aliran tersumbat sepenuhnya. Aliran darah tersebut akan dialihkan ke vena lain yang sehat. Terapi ini cukup efektif mengatasi varises tahap awal. Namun ada efek samping yang sulit dihindari, seperti terbentuknya varises baru, dan luka suntikan membekas.
Jika suntikan tidak dapat dilakukan karena varises yang diderita parah, perlu dilakukan stripping (proses pembedahan). Vena diikat / seluruh vena yang rusak diangkat, dan kaki dibebat erat. Resiko tindakan ini adalah terjadinya lebam dan terbentuknya varises baru. Pembengkakan kaki dapat berlangsung dalam 6 hingga 8 minggu.
Jenis-jenis varises:
Varises yang tergolong ringan
Disebut sebagai spider navy. Umumnya terjadi akibat suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin, terkena sinar matahari secara terus menerus, sedang hamil, faktor keturunan, kebiasaan makan pedas, dan pengobatan hormonal. Spider navy bisa muncul pada wajah, pangkal lengan, paha, dan daerah lutut, atau pergelangan kaki dan tumit. Terapi yang digunakan adalah menggunakan sinar laser, sehingga pembuluh darah mengering. Ada juga terapi dengan bantuan alat listrik untuk memasukkan zat tertentu ke dalam kulit. Bertujuan untuk mengecilkan pembuluh darah.
Varises dalam kulit
Varises ini terjadi pada pembuluh darah vena yang halus dan tipis di dalam kulilt bagian kaki. Untuk mengatasinya, dokter akan memberikan obat-obatan yang dapat menguatkan dinding vena dan memperlancar aliran darah. Atau penderita disarankan menggunakan kaus kaki (stoking) khusus yang berfungsi menekan pembuluh vena sehingga otot dan dinding vena dapat bekerja kembali dengan maksimal. Kaus kaki (stoking) mampu mencegah, mengurangi gejala awal, dan rasa sakit untuk sementara. Oleh karena itu penderita harus tetap mengkonsumsi obat.
Reticular varicose veins
Merupakan varises yang cukup parah karena terjadi di pembuluh darah vena bawah kulit. Dokter akan melakukan beberapa tahap pengobatan, mulai dari pemberian obat yang berfungsi menguatkan dinding vena, melancarkan peredaran darah, sehingga diperlukan menggunakan stoking khusus. Penderita juga dianjurkan untuk berolahraga untuk melatih otot kaki seperti berjalan dan berenang. Sangat disarankan untuk tidak menggunakan hak tinggi.
Varises kronis
Varises ini akan memperlihatkan pembuluh darah yang berkelok-kelok pada betis. Jika terapi suntik tidak memberikan hasil, maka harus dilakukan pembedahan untuk memotong pembuluh darah vena yang rusak, sehingga aliran darah dapat kembali berjalan normal. Ada berbagai obat yang harus diminum untuk menguatkan dinding vena dan melancarkan peredaran darah, juga menggunakan stoking khusus dalam beraktivitas. Berolahragalah dan hindari mengenakan sepatu berhak tinggi.