Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jika Anda termasuk orang yang sering pingsan dalam kondisi tertentu, maka Anda perlu memberi peringatan pada anggota keluarga lain. Hasil penelitian yang baru dilakukan menemukan bahwa sering pingsan dapat diturunkan orang tua kepada anaknya.
Pingsan umumnya terjadi ketika otak tidak menerima cukup aliran darah, walaupun ada kondisi lain yang mengakibatkan seseorang pingsan.
"Kadang-kadang pingsan juga bisa terjadi karena ada masalah jantung yang serius, misalnya masalah dengan irama atau katup jantung," ungkap Samuel Berkovic, penulis utama dan peneliti epilepsi di University of Melobourne, Australia. "Beberapa dari mereka juga dapat diwariskan walaupun jumlah kasusnya masih jarang," lanjutnya seperti dikutip dari Medical Daily, Kamis (18/4/2013).
Para peneliti kemudian menelusuri kondisi genetik keluarga atau yang dikenal sebagai sinkop vasovagal, yaitu penurunan tekanan darah secara tiba-tiba saat melihat darah atau berada dalam tekanan emosi yang tinggi. Studi yang dipublikasikan dalam Neurology ini menemukan 6 keluarga sering pingsan, dari total 44 keluarga yang terlibat.
Keluarga terbesar dalam penelitian ini memiliki 30 anggota yang secara teratur sering mengalami pingsan sejak usia 8-9 tahun, sementara keluarga yang lain beranggotakan 4 hingga 14 orang dengan kondisi serupa. Para ahli kini menyelidiki apakah gen memiliki peran di balik hasil penelitian ini.
"Harapannya jika kita dapat menemukan jumlah gen yang mampu menyebabkan sinkop tersebut, maka pada kasus yang parah dapat diberikan perawatan yang lebih baik dan dapat diungkapkan bagaimana mengatasinya," ungkap Berkovic.
"Perawatan yang diberikan saat ini pada dasarnya adalah hanya menghindari dehidrasi dan menghindari berdiri terlalu cepat. Banyak orang yang memiliki sinkop berulang. Namun kadang obat yang diberikan tidak terlalu efektif, sehingga bisa kambuh lagi dan belum ada pengobatan yang lebih baik selain itu," tambahnya.
Selain genetik, obat juga terkadang dapat menimbulkan efek pingsan. Sebuah studi menemukan bahwa obat prazosin, yang umumnya diberikan untuk mengobati tekanan darah tinggi, melepaskan pembuluh darah, dan mengurangi aliran darah ke seluruh tubuh, pada orang dengan tekanan darah normal dapat memberikan efek kompresi pembuluh darah dan menyebabkan pingsan.
Hubungan genetik di dalam keluarga mengarah kepada suatu daerah pada kromoson 15 dan para peneliti yakin ada satu gen yang benar-benar menyebabkan kondisi tersebut, namun masih dilakukan proses identifikasinya.
http://health.detik.com/read/2013/04/18/130348/2223771/763/kondisi-sering-pingsan-dapat-diturunkan-orang-tua-pada-anaknya?l992203755